Dilahirkan dan dibesarkan dengan keadaan yang cukup ada..
Memang sangatlah bahagia..
Aku dan kakak laki-laki ku "BAYU HERDIYANTO" namanya,
Dulu.. masa kecil kami sangatlah bahagia, masa kecil kami sangatlah indah, kedua orang tuaku selalu memberikan apa yang kami minta, mereka selalu memberikan apa yang kami inginkan, sekalipun itu adalah sesuatu yang tidak penting..
Dulu,, rasanya kehidupan keluarga kami sangat sempurna..
Sampai saat itu tiba...
Musibah itu datang,, ya.. lebih tepatnya Cobaan mungkin,,
Kakak laki-laki ku menderita sebuah penyakit yang tak tau sampai saat ini di sebut apa..
Pertama kali yang terjadi.. sewaktu di sekolah, dia terjatuh ketika bermain sepak bola bersama teman-temanya sampi pingsan.. tapi dia tidak pernah bercerita sedikitpun pada kedua orang tua kami..
Sampai 1 bulan berlalu kejadian itu, muncul sesuatu yang janggal padanya, dia kehilangan keseimbangan tubuhnya, orang tua kami membawa nya ke beberapa rumah sakit terkenal.. mereka hanya mengatakan ada yang salah pada saraf di kepala kakakku,
Kemudian kami membawa nya pergi berobat ke salah satu Rumah Sakit di daerah Bandung, dan memeriksa pada dokter ahli saraf se-indonesia namun dokter-dokter itu dengan mudahnya mengatakan "Kami, belum bisa memberikan diagnosa yang benar untuk anak ibu"
Aku, dan kedua orang tua ku kaget (Mana mungkin dokter ahli saraf tidak bisa memberikan diagnosa yang pasti untuk penyakit kakakku itu) Akhirnya kami pun memutuskan untuk membawa nya ke beberapa pengobatan alternatif, bahkan mungkin sampai pengobatan gaib yang di berikan pada kakakku,
8 bulan berlalu, sampai dia benar-benar tidak bisa menggerakkan badan dan kakinya, dan lumpuh total..
Saat itu kami pun menemukan salah satu pengobatan di daerah jawa tengah, tepatnya di sebuah desa terpencil.. 2 bulan lebih kakakku di rawat disana, sehingga ada perkembangan yang cukup membuat kami senang mendengarnya.. ya dia bisa berjalan seperti layaknya manusia normal, dia bisa bermain sepeda dan bermain sepak bola, walaupun harus dalam pengawasan,, setidaknya dia sudah bisa kembali seperti sedia kala.. Kami berfikir dia sudah mulai sembuh.. kami memutuskan untuk membawa kembali dia pulang ke rumah.. Namun.. apa yang terjadi..
Setibanya dia di rumah Tepatnya tanggal 13 Juli saat itu... Kami pulang ke rumah.. Tapi.. beberapa hari setelah kami pulang dari jawa tengah... Dia kembali dalam keadaan pada 2 bulan kebelakang sebelum nya..
Ya... Ini makin parah.. Lumpuh, bahkan tidak bisa berbicara..
Kami merasa putus asa..
Hingga Tiba saatnya dia pergi meninggalkan kami selamanya..
Pagi itu.. tanggal 31 Agustus 2004 Aku pergi ke sekolah seperti hari biasanya..
Mungkin firasat dan ikatan batin yang kuat diantara kami berdua..
Ingat sekali.. ketika aku sedang istirahat dan membeli 1 mangkuk mie ayam di sekolahku, pada saat itu pula mangkuk makanan ku tiba-tiba pecah dan tangan ku terkena siraman air mie yang panas..
Aku merasa sangat khawatir pada saat itu.. ternyata 20 menit setelah aku masuk kelas Sepupu perempuanku menjemputku di sekolah untuk pulang kerumah..
Setibanya di rumah.. Aku sudah melihat dia sedang bertaruh menahan rasa sakit, rasa sakit yang amat sangat luar biasa sepertinya.. sakaratul maut mungkin.. aku bergegas mengambil air wudhu, shalat, berdo'a dan membacakan ayat suci al-qur'an untuknya.. Sesaat ketika aku selesai membaca.. kalau tidak salah 10 menit setelah aku berhenti membaca Al-qur'an.. Dia menutup matanya dan menghembuskan nafas terakhirnya..
Saat itu.. entah seperti apa rasanya perasaan ku, aku memeluknya untuk terakhir kalinya dan pergi meninggalkan tempat itu karna aku sama sekali tidak sanggup melihatnya..
Itulah akhir dari semua ikhtiar kami saat itu,, Jawaban dari semua pertanyaan keluarga kami pada saat itu..
Sakit, sedih amat begitu dalam kami rasakan pada saat itu..
Ibuku yang sangat terpuruk pada saat itu.. hampir 1 bulan lebih.. Ibuku baru bisa kembali tersenyum.. dan ibuku hamil kembali, dan melahirkan anak perempuan yang bernama "TRIANA HERDIYANTI"
Karena kami pun harus menyadari.. Allah hanya menitipkan dia kepada kami sampai hari itu..
dan kami harus bisa ikhlas menerima itu semua..
Kami berfikir.. mungkin akan lebih baik jika dia pergi, daripada dia harus hidup dengan keadaan seperti itu,, yang mungkin menyiksa dirinya sendiri..
8 Tahun berlalu setelah kepergiannya, terkadang.. aku selalu berfikir.. mengapa harus secepat itu dia pergi,, sedangkan saat ini, kami membutuhkan dia, kami sangat mengharapkan dia ada disini :')
Seandainya kamu masih ada disini mas, seandainya penyakit itu gak pernah ada dan gak pernah menyerang dan mengusik mas..
Aku, mamah, papah dan Triana.. gak akan pernah pernah merasakan keadaan sepahit seperti sekarang ini .. -_____-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar